Program Studi Pendidikan Bahasa Arab IAIN Ponorogo menggelar lokakarya yang mendalam dengan tema “Arabic Education in Digital Era: Opportunities & Challenges” pada Senin, 1 November 2021. Acara ini dihadiri oleh para akademisi, praktisi pendidikan, dan mahasiswa yang memiliki minat dalam pengembangan pembelajaran bahasa Arab di tengah era teknologi modern. Lokakarya tersebut bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana teknologi digital dapat dioptimalkan untuk meningkatkan efektivitas pengajaran bahasa Arab, serta untuk mengidentifikasi tantangan-tantangan yang mungkin dihadapi dalam proses ini.
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Dr. H. Moh. Munir, Lc., M.Ag. dengan tulus mengapresiasi penyelenggaraan lokakarya yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA), di mana kegiatan ini berhasil menghadirkan platform berharga bagi para akademisi, peneliti, dan praktisi dalam merespons dinamika pendidikan bahasa Arab di era digital. Beliau mengakui pentingnya upaya kolaboratif dalam menghadapi tantangan-tantangan kompleks yang dihadapi dalam pengajaran bahasa Arab, sambil menekankan pentingnya integrasi teknologi yang bijaksana dan berlandaskan pada nilai-nilai keilmuan yang kokoh. Dekan juga menghargai kontribusi nyata lokakarya ini dalam memperkaya wawasan akademis dan menginspirasi inovasi dalam pengajaran bahasa Arab, sesuai dengan misi pengembangan mutu pendidikan yang diemban oleh fakultas.
Hadir sebagai narasumber utama lokakarya adalah Dr. Fitri Zakiyah, S.Pd.I., M.Pd. yang merupakan dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pada kesempatan ini, pemateri menyoroti terkait pendidikan bahasa Arab yang menghadapi berbagai peluang dan tantangan dalam era digital saat ini. Salah satu peluang utama adalah kemampuan untuk memanfaatkan teknologi digital seperti platform e-learning, aplikasi mobile, dan media sosial untuk meningkatkan aksesibilitas dan efektivitas pembelajaran. Teknologi ini memungkinkan para pendidik untuk menyediakan konten-konten pendidikan yang lebih beragam dan menarik, serta memungkinkan mahasiswa untuk belajar secara mandiri dan berkolaborasi secara online dengan sesama mahasiswa atau dengan pengajar di seluruh dunia. Selain itu, teknologi juga membuka pintu bagi inovasi dalam metode pengajaran, seperti penggunaan multimedia untuk memperkuat pemahaman bahasa, serta integrasi kecerdasan buatan (AI) untuk menyesuaikan pengalaman belajar sesuai dengan kebutuhan individu.
Di sisi lain, pemateri juga menjelaskan bahwa pendidikan bahasa Arab menghadapi tantangan signifikan dalam era digital ini. Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan digital yang mempengaruhi aksesibilitas teknologi di berbagai lingkungan pendidikan, baik di kota maupun di pedesaan. Tantangan ini memerlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat untuk memastikan bahwa semua mahasiswa memiliki akses yang setara terhadap teknologi pendidikan. Selain itu, ada tantangan dalam mempertahankan nilai-nilai tradisional dalam pembelajaran bahasa Arab sambil mengadopsi teknologi baru, serta dalam memastikan bahwa teknologi yang diterapkan sesuai dengan konteks budaya dan pedagogis yang relevan. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan potensi peluang dalam era digital, diperlukan pendekatan yang cermat dan berimbang antara inovasi teknologi dengan pemeliharaan esensi dari pembelajaran bahasa Arab yang kaya warisan dan nilai-nilai klasik.
Diskusi pada kegiatan lokakarya ini mencakup berbagai topik krusial, mulai dari penerapan platform e-learning dan aplikasi mobile dalam pengajaran bahasa Arab, hingga strategi integrasi teknologi yang sesuai dengan konteks budaya dan pendidikan. Para peserta juga aktif berbagi pengalaman dan praktik terbaik mereka dalam memanfaatkan teknologi untuk memperkaya pengalaman belajar siswa. Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Arab, Ika Rusdiana, MA., menyatakan bahwa lokakarya ini merupakan langkah awal yang signifikan dalam merespons dinamika pendidikan bahasa Arab yang semakin dipengaruhi oleh era digital.
Para peserta juga menyoroti pentingnya mempertahankan nilai-nilai tradisional dalam pengajaran bahasa Arab sambil mengadopsi teknologi baru. Mereka sepakat bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi, sekolah, dan komunitas merupakan kunci untuk mengatasi tantangan seperti aksesibilitas teknologi dan kesenjangan digital di lingkungan pendidikan. Sebagai hasil dari lokakarya ini, diharapkan akan lahir strategi-strategi baru yang dapat diterapkan secara praktis dalam mengembangkan kurikulum dan metodologi pengajaran bahasa Arab yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Kontributor ; Abdul Kholiq