IAIN Ponorogo (Sabtu/08/07/2023). Perkumpulan Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PPPBA) Indonesia 2023 melaksanakan kegiatan Rapat kerja Nasional dan workshop dengan mengangkat tema “Manajemen Mutu Akademik Prodi Pendidikan Bahasa Arab Menuju Akreditasi Nasional dan Internasional”. Kegiatan ini dilaksanakan di Yoryakarta pada tanggal 6-8 Juli 2023. Turut hadir dalam ceremonial pembukaan rakernas, Prof. Dr. Hj. Sri Sumarni, M.Pd. (Dekan Fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), Dr. H. Tulus Mustofa, Lc., M.A. (Ketua IMLA Indonesia).
Sesuai tema utama dalam kegiatan ini, yakni manajemen mutu akademik program studi dalam rangka mempersiapkan akreditasi unggul dan Internasioanal, maka dalam kegiatan ini dihadirkan para pakar manajemen mutu akademik baik skala nasional maupun internasional. Materi pertama, disampaikan oleh Prof. Dr. Anik Ghufron, M.Pd. seorang pakar kurikulum dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Pada sesi ini dipaparkan materi tentang pengembangan kurikulum program studi pendidikan Bahasa Arab berbasis Outcome-Based Education (OBE) dan MBKM. Dalam presentasinya Prof. Anik menekankan pada urgensi kurikulum pendidikan Bahasa Arab berbasis OBE dan MBKM yang future-oriented, sehingga mahasiswa akan siap saat menjadi lulusan dan mampu beradaptasi dan berkembang sesuai zamannya. Kurikulum berbasis OBE dan MBKM juga memberikan perhatian yang besar pada kompetensi abad 21, yakni 4c atau 6c.
Selanjutnya, Dr. Waleed El Sayed, Kooridanator Velit Seyit, Fatih Sultan Mehmet Vakif University Turkiye, memaparkan materi tentang “Penerapan Common European Framework of Reference (CEFR) dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Turki”. CEFR sebagai referensi pembelajaran Bahasa di Eropa dapat diadaptasi dan mengalami penyesuaian untuk diterapkan pada Bahasa Arab. Di kampusnya Dr. Waleed menyebutkan hanya ada levelling A1, A2, B1, B2, dan B2+, tidak melanjutkan hingga ke C1 dan C2. Implementasi CEFR ini sedikit berbeda dengan yang diterapkan dalam Bahasa Inggris dll, karena – menurutnya – setiap Bahasa memiliki karakteristik dan konteks yang berbeda. Pada Bahasa Arab mahasiswa sudah dikategorikan sebagai berkompeten dalam Bahasa Arab jika telah mencapai B2+. Saat ini, CEFR menjadi salah satu standar yang diakui secara global untuk mengukur kecakapan berbahasa seseorang, khususnya dalam bidang akademik. CEFR mengukur dengan akurat, sesuai dengan jenjang masing-masing, mula tingkat dasar sampai tingkat lanjut.
Dr. M. Fakhri Husein, M.Si., ketua LPM UIN Sunan Kalijaga, sekaligus sebagai Asesor BAN-PT, ISO, dan FIBAA menyampaikan materinya tentang “Manajemen Mutu Akademik Program Studi Menuju Akreditasi Nasional dan Internasional.” Membincang tentang akreditasi haruslah dimulai dari paradigma/ filosofi akreditasi itu sendiri, mengapa akreditasi, dan perubahan apa yang diharapkan dari akreditasi. Dalam konteks akreditasi internasional, tentu yang diharapkan adalah international equivalency, sehingga tercapai Pendidikan berbasis luaran (OBE) yang sesuai dengan kebutuhan dunia global. Aspek penting lainnya adalah untuk mengukur dimana posisi Lembaga/ prodi kita, apakah sudah sesuai dengan yang diidealkan, sudah memenuhi standar minimal kebutuhan masyarakat, dan lain sebagainya. Materi tentang “ 9 Kriteria Akreditasi LAMDIK dan tips Penyusunan DKPS dan LED.” disampaikan oleh Prof. Dr. Abdul Munib, M.Ag. Wakil Dekan bidang akademik dan kelembagaan FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, sekaligus Asesor BAN-PT dan LAMDIK.
Adapun akreditasi internasional AQAS dengan tema “7 Kriteria Akreditasi Internasional AQAS dan Tips Penyusunan SER AQAS” dipaparkan oleh Singgih Kuswardono, M.A, Kaprodi PBA UNNES Semarang. Materi penutup, dengan tema “Akreditasi Internasional FIBAA” disampaikan oleh Prof. Dr. Sigit Purnama, M.Pd., sekaligus Kaprodi PIAUD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Klaster 3 SER FIBAA UIN Sunan Kalijaga, peraih FIBAA Premium Seal, memaparkan materi tentang “5 Kriteria Akreditasi Internasional FIBAA dan Tips Penyusnan SER FIBAA”. Foundation for international business administration accreditation (FIBAA) merupakan external quality assurance result (EQAR) yang terdaftar di the European quality assurance register for higher education (Lembaga akreditasi internasioanl yang diakui dalam persetujuan internasional yang diakui KEMENDIKBUD). Kriteria mutu yang bersifat esensial pada akreditasi FIBAA terdiri dari beberapa aspek yang mencakup: 1) evaluasi keberhasilan program; 2) meninjau perhitungan beban kerja masasiswa; 3) penilaian hasil evaluasi; 4) Konten; 5) Formulir (bentuk/ struktur); 6) sumber daya.