Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo sukses menggelar webinar internasional yang menghadirkan tiga pakar linguistik Arab dengan pendekatan multidisipliner. Di antara sesi yang paling menarik perhatian peserta ialah paparan Assoc. Prof. Dr. Fatma Mohamed Mansour Mohamed Salem Saqr, akademisi dari Suez Canal University, Mesir. Melalui materi berjudul “Translator Adaptation in Dealing with Changes in Language Variety and Digital Language Creativity,” ia membuka wawasan peserta tentang dinamika baru dalam dunia penerjemahan Arab di era digital.
Dalam pemaparannya, Dr. Fatma membahas perubahan signifikan dalam lanskap kebahasaan Arab yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi digital dan budaya komunikasi daring. Ia menjelaskan bahwa para penerjemah kini dihadapkan pada ragam bahasa baru yang terus berkembang melalui berbagai platform digital, seperti media sosial dan aplikasi pesan instan. Fenomena ini melahirkan kreativitas bahasa yang memodifikasi kosakata, struktur kalimat, hingga ekspresi khas yang muncul dari interaksi digital generasi muda Arab.

Lebih jauh, Dr. Fatma menegaskan bahwa situasi ini menuntut para penerjemah untuk memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi. Mereka tidak hanya harus memahami aspek linguistik secara mendalam, tetapi juga konteks sosial budaya serta pola komunikasi digital yang sangat dinamis. Menurutnya, keberhasilan penerjemah dalam era modern sangat bergantung pada kepekaan terhadap perubahan makna, nuansa bahasa, dan inovasi kebahasaan yang berkembang cepat di ruang digital.
Sesi yang dibawakan Dr. Fatma memberikan wawasan baru bagi peserta mengenai pentingnya mengintegrasikan pendekatan linguistik modern dalam kajian penerjemahan. Ia mendorong para akademisi dan mahasiswa untuk lebih peka terhadap perkembangan teknologi yang memengaruhi praktik kebahasaan Arab kontemporer. Dengan penyampaian yang komprehensif dan relevan, paparannya menjadi salah satu bagian paling berkesan dalam rangkaian webinar internasional tersebut, sekaligus menegaskan urgensi pembaruan perspektif dalam studi linguistik dan penerjemahan di era digital.
Kontributor: Abdul Kholiq



