Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo melaksanakan kunjungan akademik ke Lembaga Kursus Bahasa Arab Markaz Arabiyah Pare, Kediri. Kegiatan ini diikuti oleh Ketua Program Studi, Sekretaris Prodi, pengelola jurnal, serta dosen tetap PBA, dengan tujuan memperkuat kolaborasi strategis dalam pengembangan pembelajaran bahasa Arab berbasis kompetensi dan inovasi.
Dalam sambutannya, Ika Rusdiana, M.A., Ketua Program Studi PBA UIN Kiai Ageng Muhammad Besari Ponorogo, menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan langkah strategis untuk memperkaya wawasan kelembagaan. “Kami berharap kemitraan dengan Markaz Arabiyah dapat memperkuat inovasi pembelajaran bahasa Arab di era digital, sehingga lulusan PBA memiliki kompetensi yang relevan dan berdaya saing,” ujarnya.
Sementara itu, H. Miqdarul Khoir Syarofit, Lc., M.Pd., Founder sekaligus CEO Markaz Arabiyah, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif kolaborasi ini. Ia menekankan pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan lembaga kursus untuk menciptakan model pembelajaran yang efektif dan terstandarisasi. “Kami berkomitmen mendukung pengelolaan pembelajaran berbasis kualitas melalui standarisasi tenaga pengajar, variasi program, serta sistem pengawasan yang terukur,” jelasnya.
Dalam sesi diskusi, Atiqoh Sa’idah, M.Pd. menyampaikan secara komprehensif konsep 8 Pilar Keunggulan Markaz Arabiyah sebagai fondasi strategis dalam pengelolaan pembelajaran bahasa Arab. Delapan pilar tersebut mencakup standarisasi asatidz yang menjamin kompetensi pengajar, variasi program eksklusif untuk memenuhi beragam kebutuhan pembelajar, pencapaian prestasi sebagai indikator keberhasilan, serta penyusunan materi yang bersifat progresif dan adaptif terhadap perkembangan ilmu kebahasaan. Keempat elemen awal ini menunjukkan orientasi Markaz Arabiyah pada kualitas dan relevansi pendidikan bahasa Arab.
Selanjutnya, empat pilar lainnya memperkuat keunggulan lembaga ini dalam membentuk ekosistem pembelajaran yang inovatif dan berdaya saing. Pilar-pilar tersebut mencakup penerapan sistem asrama kompetitif yang menumbuhkan budaya disiplin, peran mediator sebagai penghubung antara pembelajar dan pengajar, pendekatan berbasis Multiple Intelligences untuk mengakomodasi keragaman potensi peserta, serta penjaminan kualitas alumni sebagai hasil akhir proses pendidikan. Dengan sinergi delapan pilar ini, Markaz Arabiyah berhasil membangun lingkungan belajar yang tidak hanya terstruktur, tetapi juga responsif terhadap dinamika kebutuhan pendidikan modern.
Kegiatan ini diakhiri dengan komitmen tindak lanjut berupa pengembangan program kolaboratif yang berfokus pada praktik pembelajaran inovatif, penguatan kurikulum berbasis kompetensi, serta pengembangan SDM profesional. Sinergi ini diharapkan mampu melahirkan ekosistem pembelajaran bahasa Arab yang progresif, adaptif, dan berorientasi pada kualitas.
Kontributor : Abdul Kholiq