Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) IAIN Ponorogo, Ika Rusdiana, M.A. mengajak seluruh dosen di lingkungan PBA untuk lebih proaktif dalam mematenkan hak cipta hasil penelitian yang dihasilkan. Langkah ini diambil guna melindungi hasil karya ilmiah sekaligus memberikan nilai tambah bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Dalam kesempatan ini, Ketua prodi PBA menjelaskan bahwa mematenkan hak cipta atas produk penelitian sangat penting untuk menjaga orisinalitas dan memberikan pengakuan terhadap karya ilmiah yang telah dilakukan. Selain itu, pemahaman dan penerapan hak cipta dapat membuka peluang bagi dosen untuk memperoleh pengakuan yang lebih luas, baik dalam dunia akademik maupun di sektor industri terkait.
“Kami mendorong para dosen PBA untuk mematenkan hasil penelitian mereka, baik itu berupa metode pembelajaran baru, alat bantu pengajaran, maupun temuan ilmiah lainnya yang memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Hal ini tidak hanya untuk melindungi karya tersebut, tetapi juga untuk memperkuat posisi ilmiah dosen di tingkat nasional dan internasional,” ujar Ika Rusdiana. Sosialisasi mengenai hak cipta ini diadakan dalam sebuah forum akademik yang melibatkan seluruh dosen PBA. Dalam acara tersebut, narasumber dari Direktorat Kekayaan Intelektual menyampaikan informasi terkait prosedur pengajuan hak cipta, manfaat dari pematenan, serta cara-cara efektif untuk memasarkan produk penelitian yang telah dipatenkan.
Lebih lanjut, Ika Rusdiana menambahkan bahwa dengan mematenkan hasil penelitian, dosen juga dapat menciptakan peluang kerjasama dengan berbagai pihak eksternal, termasuk perusahaan atau lembaga penelitian, yang dapat membantu mengembangkan produk penelitian menjadi inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Melalui upaya ini, IAIN Ponorogo berharap dapat meningkatkan jumlah penelitian yang dipublikasikan dan dipatenkan oleh para dosen, serta memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu pendidikan bahasa Arab dan bidang terkait. Dosen PBA juga diharapkan dapat memanfaatkan hak cipta sebagai salah satu cara untuk memperkuat identitas akademik dan mendorong penerapan hasil riset dalam praktik pendidikan yang lebih luas.