Nindi Diana Pangastuti
NIM: 202220073
Bahasa Arab merupakan bahasa jiwa yang ekspresif, jernih, luas, dan penuh penafsiran. Selain itu, Bahasa Arab juga termasuk bahasa yang masih terjaga eksisitensinya sampai sekarang. Maksudnya terjaga disini tidak lain karena adanya kitab suci Al-Qur’an yang diturunkan dengan menggunakan bahasa Arab. Dalam ilmu tafsir, bahasa arab mempunyai urgensi antara lain mengetahui makna semantik dari ayat al-Qur’an dan maksud yang terkandung dari ayat tersebut. Bahasa Arab pada Al-Qur’an bukanlah bahasa arab biasa, akan tetapi bahasa arab dengan menggunakan keindahannya yang luar biasa sehingga tidak ada yang menandinginya. Penggunaan bahasa arab dalam Al-Qur’an tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana penyampaian pesan-pesan Allah dengan akurasi dan kejelasan. Terdapat pada firman Allah SWT:
إنا أنزلنه قرآنا عربيا لعلكم تعقلون
“Sesungguhnya Kami menurunkannya sebagai Al-Qur’an berbahasa Arab, agar kamu mengerti”
Mengapa Bahasa Al-Qur’an menggunakan Bahasa Arab? Ada beberapa faktor penyebab Bahasa Al-Qur’an menggunakan Bahasa Arab diantaranya kosakata yang banyak dalam Bahasa Arab. Sangat penting bagi kita untuk memperbanyak mengenal kosakata Arab ketika ingin memahami kedalaman makna Al-Qur’an. Ketidaktahuan kosakata menyebabkan ketidakpahaman terhadap teks secara keseluruhan. Al-Qur’an tidak ditulis dalam bahasa asing seperti kitab suci umat Kristiani atau lainnya. Karena Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad pada kala itu beliau merupakan salah satu suku Arab Quraisy yang keseharianya menggunakan dialek Arab. Sebelum al-Qur’an diturunkan, bangsa Arab sudah berbahasa Arab dengan fashih dan benar tanpa ada kesalahan dalam penyebutan katanya. Kemudian diturunkannya Al-Qur’an yang ditulis dalam bahasa arab yang sangat indah susunannya dan rangkaian kalimatnya.
Keindahan bahasa arab dalam Al-Qur’an bukan hanya estetikanya saja, melainkan juga memiliki peran penting dalam memahami kedalaman makna ayat-ayat Al-Qur’an. Terdapat ketepatan kata, gaya bahasa, irama, dan makna yang multidimensi didalam bahasa arab yang memungkinkan Al-Qur’an untuk menyampaikan pesan-pesan moral dan spiritual dengan cara yang indah, mudah dipahami, dan penuh makna.
Pada ketepatan kata dan makna, bahasa arab kaya akan kosakata dan memiliki struktur kalimat yang kompleks. Dalam Bahasa Arab, satu kata bisa mempunyai banyak makna, misalnya kata “ain” berarti mata yang melihat, mata air, negara, lokasi, kepala suku, panglima militer, diri sendiri dan lain sebagainya. Contoh lain kata “yaddun” didalam kamus bahasa arab berarti tangan, sedangkan didalam Al-Qur’an memiliki makna kekuasaan Allah. Contoh lain lagi kata “taqwa” memliki berbagai makna, dan didalam Al-Qur’an menggunakan kata ini untuk menunjukkan berbagai tingkatan dan aspek ketaqwaan. Istilah-istilah tertentu bahkan digunakan lebih dari satu kali untuk menunjukkan hal yang sama atau makna yang berkaitan. Hal ini memungkinkan Al-Qur’an menggunakan kata-kata yang tepat untuk menyampaikan makna yang kompleks dengan ringkas dan padat.
Dalam struktur ayat Al-Qur’an dengan menggunakan Bahasa Arab memiliki struktur secara sempurna yang diatur oleh kaidahnya disebut dengan I’rab. Pada perubahan struktur frasa atau fungsi kata tercermin dalam pemilihan kata yang digunakan sehingga mengubah arti kata-katanya. Bahasa Arab itu kuat dan ringkas disebut dengan ijaz. Tidak ada di dunia yang memiliki analisis linguistik dan modifikasi struktur frasa seperti Bahasa Arab ini. Terdapat cara atau metode yang digunakan bahasa arab untuk menghadapi kesulitan yang tak terhitung jumlahnya, seperti dengan hazf ( menghilangkan) maksudnya menghilangkan beberapa kata dari ayat tertentu tanpa mengubah pesan yang dimaksud.
Al-Qur’an mempunyai gaya bahasa tersendiri dalam menyampaikan isi atau maksud yang dikehendakinya, yang disesuaikan dengan kondisi psikologi, alam, sosial dan politik bangsa Arab. Gaya bahasa dalam Bahasa Arab dikenal dengan istilah uslub. Uslub (gaya bahasa) Al-Qur’an merujuk pada pengertian cara spesifik yang digunakan Al-Qur’an dalam rangkain kalimat dan pemilihan katanya. Gaya bahasa tersebut adalah gaya bahasa tasybih (penyerupaan), isti’arah (peminjaman), majaz, dan kinayah (penghalusan). Gaya bahasa tersebut merupakan elemen-elemen pembangun keindahan dan kesempurnaan ekspresi atau ungkapan.
Bahasa Arab memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan Al-Qur’an sebagai kitab suci dalam agama Islam. Hubungan diantara keduanya ini menimbulkan dampak yang signifikan pada pengembangan bahasa arab dan pemahaman umat islam terhadap ajaran agama mereka. Al-Qur’an di wahyukan dalam bahasa arab kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril. Bahasa Arab dipilih oleh Allah sebagai perantara untuk menyampaikan wahyu-Nya, memberikan keistimewaan dan kedalaman makna dalam setiap ayat. Bahasa arab juga sebagai sarana ibadah yang digunakan dalam berbagai ibadah islam di antaranya sholat, dzikir, dan do’a. Hal ini menciptakan hubungan spiritual antara umat islam dengan Allah di dalam memperkuat penggunaan bahasa arab dalam konteks keagamaan.
Keanekaragaman ilmu bahasa arab juga berkaitan dengan Al-Qur’an yaitu untuk mendorong pertumbuhan ilmu-ilmu bahasa arab seperti nahwu, shorof, mu’jam mufrodat,dan adab. Studi-studi pelajaran ini tidak hanya mengeksplorasi struktur bahasa, tetapi juga mencerminkan kekayaan makna Al-Qur’an.