Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kependidikan
Institut Agama Islam Negeri Ponorogo
Order processing time 24h
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kependidikan
IAIN Ponorogo
Adaptasi Perkembangan Teknologi Informasi dalam Pendidikan “Madrasah Diniyah”
Mei 31, 2025
Lestarikan Karya, Tumbuhkan Cinta Bahasa
Mei 31, 2025
Artikel Opini

Art and Science in Teaching; Kontribusi Seni Sebagai Jembatan Menuju Pengetahuan

Fifi Farikhatul Munfaridah

Art and Science in Teaching; Kontribusi Seni Sebagai Jembatan Menuju Pengetahuan
Admin
Mei 31, 2025

Fifi Farikhatul Munfaridah

NIM:

Teaching adalah salah satu metode dalam dunia pendidikan yang menggabungkan dua unsur yang saling berkesinambungan yaitu art (seni) dan science (pengetahuan). Seni yang dimaksud adalah cara pendidik dalam menyampaikan ilmu pengetahuan, keterampilan- keterampilan yang dipakai dalam proses belajar-mengajar. Jika diibaratkan seni adalah yang mengantar, sedangkan pengetahuan adalah sesuatu yang diantar, objeknya peserta didik. Seni yang digunakan pendidik dalam mengajar dapat mempengaruhi seberapa persen pengetahuan yang ditangkap peserta didik, seberapa efektif kegiatan belajar-mengajar hingga pengaruhnya pada capaian belajar peserta didik.

Dalam hubungannya tidak hanya seni yang membutuhkan pengetahuan, tetapi pengetahuan juga membutuhkan seni. Seni menjembatani pengetahuan agar bisa tersampaikan secara efektif. Sebaliknya, seni membutuhkan pengetahuan sebagai dasar pijakan dalam proses-proses kreativitas sehingga mampu menyampaikan pengetahuan secara mendalam. Penting bagi pendidik untuk berinovasi dalam mengembangkan seni mengajar. Hal ini bermanfaat untuk menyeimbangkan kompletabilitas di lingkungan mengajar. Komplektabilitas tentu akan ditemui oleh setiap pendidik, sebab peserta didik tidak akan sama satu dengan yang lainnya, baik karakter, kepribadian, latar belakang, motivasi, kegemaran dan sebagainya.

Pijakan awal dalam menciptakan inovasi mengajar sangat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan. Antara satu disiplin ilmu dengan lainnya saling membangun dalam proses belajar- mengajar. Misalnya hubungan disiplin ilmu pedagogi kental kaitannya dengan disiplin ilmu psikologi. Psikologi membantu pendidik dalam memahami situasi dan komplektabilitas yang ada,

serta membantu pendidik dalam menyelesaikan persoalan-persoalan dengan menemukan solusi tepat sasaran. Sesungguhnya mengajar adalah ilmu pengetahuan meliputi teknik dan strategi, sedangkan seni akan membungkus strategi sedemikian rupa sehingga apa yang disampaikan mampu ditangkap dengan baik oleh peserta didik.

Seni mengajar yang dibawakan pendidik tidak bisa lepas dari beberapa faktor yang mempengaruhinya. Sebut saja faktor lingkungan tempat mengajar, kebijakan yang dikelola lembaga, dan sarana prasarana. Jika hal-hal itu bisa diterima oleh pendidik maka secara tidak langsung akan menimbulkan suasana dan dorongan baik dari hati pendidik. Faktor selanjutnya yang tidak kalah penting adalah faktor internal dari dalam diri pendidik. Motivasi mengajar, dan minat mengajar akan sangat berpengaruh, juga karakter pendidik yang membawa ke-khasan tersendiri dalam mengajar.

Berbagai metode mengajar mulai berkembang seiring berjalannya waktu. Di masa lalu metode yang sering digunakan adalah metode ceramah, dalam hal ini perolehan informasi berpusat pada pendidik. Metode lain diantaranya diskusi, tanya jawab, dan karya wisata. Terlepas dari metode-metode tersebut pendidik mempunyai kebebasan dan hak untuk menciptakan inovasi sesuai keadaan peserta didik. Setiap pendidik pasti memahami keadaan kelas sehingga tahu apa yang harus dilakukan. Hal itu diperbolehkan dengan catatan tujuan pembelajaran terlaksana.

Nyatanya persoalan dalam dunia pendidikan tidak hanya dialami pendidik, tetapi juga peserta didik. Mayoritas kasus adalah kurangnya motivasi belajar. Hal itu menimbulkan kegiatan belajar-mengajar tidak berjalan maksimal. Masalah lain yaitu kurangnya minat di pelajaran tertentu, dengan alasan beragam. Mulai dari stigma materi yang sulit, tugas yang diberikan pendidik, hingga stigma pendidik yang dianggap killer. Kurangnya motivasi dalam belajar cenderung menciptakan rasa malas.

Jalan keluar untuk mengatasi masalah ini adalah pendidik diharapkan bisa menciptakan hal baru yang kreatif dan inovatif sehingga mampu mendorong motivasi belajar peserta didik. Disinilah akan terlihat kontribusi art to science in teaching. Pendidik dapat memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai sarana agar kelas tidak monoton, diantaranya lewat game atau kuis via aplikasi. Jadi, tujuan penting dari seni mengajar adalah menciptakan suasana kelas yang aktif, yang sesuai dengan faktor-faktor dilapangan. Pendidik berhak membawakan seni mengajarnya sendiri, asalkan tujuan belajar-mengajar yang tertera di kurikulum terlaksana. Mengajar ibarat memoles lukisan, pendidik bebas memilih warna dan desain lukisan. Tentu saja seorang pelukis sangat paham dengan lukisannya. Melalui kreativitas, inovasi, dan kesabarannya akan menciptakan lukisan indah, begitupun pendidik.