Pada minggu pertama pelaksanaan KKN Internasional di Malaysia tahun 2023, PERMAI (Persatuan Masyarakat Indonesia) yang bekerja sama dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo memulai kegiatan mengajar khusus bagi anak-anak migran Indonesia di Malaysia yang tidak dapat mengenyam pendidikan formal. Program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan pendidikan dasar bagi anak-anak migran yang menghadapi keterbatasan secara administratif. Anak-anak migran Indonesia yang tidak memiliki dokumen resmi sering kali mengalami kesulitan untuk mendaftar di sekolah formal. Hal ini menjadi sebuah tantangan tersendiri. Hal tersebut melihat bahwa pendidikan dasar merupakan hak setiap anak, terlepas dari status kewarganegaraan mereka. Melalui program ini, PERMAI dan IAIN Ponorogo bekerja sama untuk memberikan akses pendidikan bagi anak-anak yang terpinggirkan dari sistem pendidikan formal.
Kegiatan mengajar ini melibatkan para mahasiswa dari IAIN Ponorogo, yang sedang melaksanakan KKN internasional mereka di sana. Para mahasiswa tersebut secara aktif memberikan pelajaran kepada anak-anak migran dengan metode yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Pendidikan yang diberikan mencakup berbagai mata pelajaran dasar, seperti membaca, menulis, berhitung, serta pengenalan nilai-nilai keagamaan dan sosial yang penting bagi perkembangan karakter anak. Anak-anak yang terlibat dalam kegiatan ini sebagian besar berada di jenjang Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD). Mereka sangat antusias mengikuti kelas-kelas yang diberikan oleh para mahasiswa, meskipun mereka belum memiliki pengalaman belajar di sekolah formal. Kegiatan ini tidak hanya membantu anak-anak dalam mengembangkan kemampuan akademis, namun juga memperkuat rasa percaya diri mereka untuk berinteraksi di lingkungan yang lebih luas.
Program ini merupakan wujud nyata dari upaya untuk mengurangi ketimpangan pendidikan di kalangan anak-anak migran Indonesia. Melalui sinergi antara PERMAI dan IAIN Ponorogo, diharapkan semakin banyak anak yang dapat merasakan manfaat dari pendidikan, meskipun mereka berada di luar negeri dan menghadapi kendala administratif. Selain mengajar, program ini juga diisi dengan berbagai kegiatan edukatif lainnya, seperti permainan edukasi dan kegiatan seni. Beberapa kegiatan tersebut dirancang untuk merangsang kreativitas serta memperkaya pengalaman belajar anak-anak. Kegiatan ini memberikan suasana belajar yang menyenangkan, sehingga anak-anak merasa nyaman dan termotivasi untuk terus belajar.
Kehadiran program pendidikan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang, tidak hanya bagi anak-anak migran, melainkan juga bagi komunitas Indonesia di Malaysia secara keseluruhan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, PERMAI dan IAIN Ponorogo berharap program-program serupa dapat terus menjadi program yang berkelanjutan dan membantu anak-anak migran untuk mendapatkan pendidikan yang layak di masa depan.