Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kependidikan
Institut Agama Islam Negeri Ponorogo
Order processing time 24h
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kependidikan
IAIN Ponorogo
Implementasi Pendidikan Inklusif di Abad 21
Mei 31, 2025
Art and Science in Teaching; Kontribusi Seni Sebagai Jembatan Menuju Pengetahuan
Mei 31, 2025
Artikel Opini

Adaptasi Perkembangan Teknologi Informasi dalam Pendidikan “Madrasah Diniyah”

Osam Ahmad Asrori Abdillah

Adaptasi Perkembangan Teknologi Informasi dalam Pendidikan “Madrasah Diniyah”
Admin
Mei 31, 2025

Osam Ahmad Asrori Abdillah

NIM: 202220077

Adaptasi perkembangan teknologi informasi dalam pendidikan madrasah diniyah merupakan sebuah perubahan yang sangat penting dan mendesak di era digital saat ini. Teknologi informasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, dan pendidikan tidak terkecuali dari dampaknya. Namun, dalam implementasinya, masih banyak tantangan yang dihadapi, terutama di daerah pedesaan atau pelosok seperti di Kabupaten Madiun.

Kabupaten Madiun memiliki lebih dari 300 madrasah diniyah, namun hanya 76 di antaranya yang aktif dalam pengerjaan EMIS (Educatinal Management Information System) pada tahun ajaran 2023/2024. Hal ini menunjukkan bahwa adaptasi teknologi informasi dalam konteks pendidikan madrasah diniyah masih menghadapi hambatan yang signifikan. Salah satu penyebab utama sulitnya pengerjaan pendataan EMIS di kabupaten ini adalah rendahnya SDM (Sumber Daya Manusia) para pendidik serta kurangnya sosialisasi oleh Kemenag (Kementerian Agama) terkait pentingnya penerapan teknologi informasi dalam pendidikan.

Pertama-tama, rendahnya SDM para pendidik menjadi hambatan utama dalam adaptasi teknologi informasi di madrasah diniyah. Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan teknologi informasi menjadi kendala yang serius. Banyak guru di madrasah diniyah yang masih belum terbiasa atau tidak memiliki kemampuan yang memadai dalam mengoperasikan perangkat teknologi seperti komputer, tablet, atau bahkan smartphone. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran tentang EMIS menjadi sulit dan tidak efektif. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan program pelatihan dan pengembangan profesionalisme bagi para pendidik agar mereka mampu mengintegrasikan teknologi informasi dalam proses pembelajaran dan administrasi madrasah.

Kedua, kurangnya sosialisasi oleh Kemenag menjadi masalah serius dalam mendorong adopsi teknologi informasi di madrasah diniyah. Sosialisasi yang kurang efektif menyebabkan banyak madrasah diniyah tidak menyadari pentingnya EMIS dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan data pendidikan. Diperlukan upaya yang lebih intensif dari pihak Kemenag dalam memberikan pemahaman dan pembinaan kepada pengelola madrasah diniyah mengenai manfaat, cara penggunaan, dan implementasi EMIS. Sosialisasi yang baik juga perlu dilakukan kepada masyarakat setempat untuk mendukung penggunaan teknologi informasi dalam pendidikan.

Namun demikian, sulitnya pengerjaan pendataan EMIS di Kabupaten Madiun bukanlah akhir dari segalanya. Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi tantangan ini.

Pertama, perlu adanya program pelatihan dan bimbingan teknis bagi guru dan staf administrasi madrasah diniyah tentang penggunaan EMIS. Pelatihan ini harus disesuaikan dengan tingkat pengetahuan dan keterampilan mereka dalam menggunakan teknologi informasi.

Kedua, Kemenag perlu meningkatkan upaya sosialisasi dan advokasi terhadap pentingnya EMIS dalam pengelolaan pendidikan di madrasah diniyah. Ini dapat dilakukan melalui penyelenggaraan seminar, lokakarya, atau pertemuan rutin dengan pengelola madrasah diniyah untuk membahas manfaat dan implementasi EMIS secara lebih mendalam.

Ketiga, perlu adanya dukungan dari pemerintah daerah dalam bentuk insentif atau bantuan teknis bagi madrasah diniyah yang aktif dalam penerapan EMIS. Hal ini dapat mendorong semakin banyak madrasah diniyah untuk terlibat dalam pendataan EMIS dan memperbaiki kualitas pengelolaan data pendidikan mereka.

Secara keseluruhan, adaptasi perkembangan teknologi informasi dalam pendidikan madrasah diniyah merupakan langkah yang krusial dalam meningkatkan kualitas pendidikan Islam di Indonesia. Meskipun masih ada tantangan yang perlu diatasi, dengan kolaborasi antara pemerintah, Kemenag, pengelola madrasah diniyah, dan masyarakat setempat, diharapkan pengerjaan pendataan EMIS di Kabupaten Madiun dan madrasah diniyah lainnya dapat meningkat, sehingga manfaat teknologi informasi dapat dirasakan secara maksimal dalam pendidikan Islam.