Ponorogo – Pada hari Kamis, 29 Februari 2024 Jurusan PBA menyelenggarakan National Guest Lecturer Seri ke-2 bertema “Reaktualisasi Pembelajaran Bahasa Arab: Pendekatan Komunikatif” oleh narasumber yang profesional dengan materi yang berkualitas, yaitu Bapak Doni Handriawan, M.Pd.I.. Beliau merupakan dosen PBA di UIN Mataram sekaligus mahasiswa doktoral universitas di Kairo. Kuliah tamu ini dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom meeting yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa PBA Semester 4 dan dipandu oleh Amelia Habibah. Dalam opening speech nya, Ketua Jurusan PBA Ibu Ika Rusdiana, M.A. berharap agar wawasan pengetahuan mahasiswa PBA dapat bertambah melalui melalui kegiatan ini.
Pada sesi pemaparan materi, Doni menyatakan bahwa kebanyakan mahasiswa di Jurusan PBA memiliki alasan memilih jurusan PBA dalam studinya karena dilatar belakangi oleh motivasi religius bahwa Bahasa Arab adalah bahasa Al Qur’an, bahkan bahasa surga. Selain itu, mempelajari bahasa Arab juga menjadi sarana dalam mempelajari kitab-kitab Arab ataupun klasik sebagai sumber ilmu agama. Akan tetapi, pada realitanya motivasi positif tersebut berubah menjadi stigma buruk pada sebagian orang. Hal itu terjadi karena bahasa Arab dianggap sebagai bahasa yang sulit, sehingga motivasi religius yang semula dijadikan alasan pun seolah-olah membuat bahasa Arab hanya untuk dipelajari oleh mereka yang ingin belajar agama saja.
Beliau menceritakan pengalaman penelitiannya yang pernah dilakukan di Lombok. Realitanya, Lombok merupakan daerah penuh dengan pariwisata yang sangat banyak. Turis asing yang berasal dari Arab sering datang untuk menikmati keindahan alam disana. Hal ini banyak mahasiswa ingin menjadi tour guide sehingga mendorong mereka untuk mempelajari bahasa Arab, meskipun jurusan PBA disana masih minim. Selain itu, keunikan bahasa Arab juga menggugah orang Korea yang tidak beragama untuk mempelajari bahasa Arab. Pendekatan inilah yang dinamakan sebagai pendekatan pragmatis.
Doni menambahkan bahwa Bahasa Arab adalah bahasa yang unik. Beliau memaparkan pendekatan reaktualisasi dengan tidak hanya menggunakan kitab-kitab klasik, namun juga menjadi bahasa yang proporsional, di mana inti yang terdapat dalam bahasa Arab adalah dapat digunakan sebagai alat komunikasi sesuai dengan tempat dan konteksnya.
Di akhir pemaparan, beliau berpesan dan memotivasi mahasiswa PBA untuk berkomitmen membentuk biah lughawiyah (lingkungan berbahasa) dan membiasakan diri berbahasa Arab demi terwujudnya kemampuan berkomunikasi yang baik dan benar. Ia menutup kuliah tersebut melalui pernyataan “Seberapa banyak anda mendengarkan atau istima’, maka sebanyak itu pula anda mampu berkomunikasi atau bermuhadatsah”.
Oleh:
Najmaya, Noer Risma, & Risma Pangesti (Mahasiswa Semester 4 PBA IAIN Ponorogo)